Friday, September 16, 2011

blueberry cheese cake by cheese cake factory

Dia menunggu gw sampai gw menyelesaikan kerjaan gw
Dia menemani gw menempuh macetnya jalan Mampang
Dia ga mengeluh ketika panasnya P20 membuat indahnya rupa dia jadi berantakan
Dan dia tetap mampu membuat gw tersenyum setelah gw melewati hari yang berat..
I love you cheese cake..


23:53
12.09.2011
TA10

Monday, September 12, 2011

Kemana kaki ini akan melangkah?

"Orang bilang ada kekuatan-kekuatan dahsyat yang tak terduga
Yang bisa timbul pada samudera,
pada gunung berapi
dan pada pribadi yang tahu benar akan tujuan hidupnya,"
-Pramoedya Ananta Toer-

Friday, September 9, 2011

Hiduplah Indonesia Raya

Setiap hari Senin selama 12 tahun saya menyanyikan lagu Indonesia Raya. Atau setiap tanggal 17 Agustus dengan prosesi yang lebih megah dan khidmat. Atau ketika menonton beberapa konser yang diawali dengan lagu Indonesia Raya sebagai pembuka. Tapi belum pernah rasanya saya menyanyikan lagu Indonesia Raya sampai dada ini bergetar sebelum tanggal 14 Juli 2007.

Tanggal tersebut adalah saat pertama kalinya saya mendukung Timnas Indonesia secara langsung. Dalam gelaran Piala Asia 2007 di Jakarta. Kalau tidak salah, pada saat Indonesia melawan Arab. Pada saat itu untuk pertama kalinya saya merasa bangga menyanyikan lagu Indonesia Raya, merasakan lantai stadion bergetar karena pada saat yang bersamaan seisi stadion loncat gembira melihat pemain kita mencetak gol, mendengar keheningan seketika ketika pemain lawan berhasil mencetak gol di gawang kita. Dan ikut berdiri sembari bertepuk tangan untuk berterima kasih kepada Timnas Indonesia walau kita menderita kekalahan.

Pengalaman ini sangat berbeda dengan apa yang saya bayangkan sebelumnya. Ketika saya pergi ke SUGBK, saya meninggalkan dompet dan tas, hanya membawa uang secukupnya, KTP, dan HP, untuk menghindari copet dan kawan2. Saya juga tidak pamit ke orang rumah, karena kemungkinan tidak akan diizinkan kalau pamit akan menonton bola. Tapi apa yang saya rasakan ketika di sana sangat berbeda. Bahkan sampai saat in, saya belum pernah mengalami kejadian buruk ketika menonton bola (selain karena Timnas bermain jelek). Memang ada beberapa oknum yang melempar botol, melempar petasan, dan meneriaki lagu nasional tim lawan. Tapi biasanya pada saat bersamaan ada juga orang yang menentang tingkah laku penonton yang seperti itu. Oh ya, sebagai catatan, saya beberapa kali nonton di kelas paling murah.

Saya pernah mendukung langsung Timnas Indonesia dalam cabang olahraga lain. Saya juga pernah mendukung Timnas Indonesia ketika bermain di Stadion Siliwangi, Bandung. Penonton sama2 semarak, tetapi tetap auranya berbeda dengan apa yang saya rasakan di SUGBK.

Sejak saat itu, sebisa mungkin saya berusaha mendukung Timnas Indonesia secara langsung, terutama jika mereka bermain di SUGBK. Untuk merasakan kembali dada yang bergetar ketika menyanyikan Indonesia Raya dan membuat saya bangga sebagai rakyat Indonesia.


07.09.2011
TA10

Wednesday, September 7, 2011

Stadion Utama Gelora Bung Karno

Kemarin saya habis berkunjung ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk mendukung Timnas Indonesia bermain melawan Bahrain dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2014 Brazil. Sayang banyak kejadian mengecewakan hari itu. Tetapi di sini saya tidak akan membahas mengenai pertandingan kemarin tapi justru mengenai SUGBK.

SUGBK berkapasitas penonton sebesar 88.000, bahkan pada saat didirikan tahun 1960, kapasitas penontonnya adalah sekitar 100.000 penonton. Hal ini membuat SUGBK masuk sebagai salah satu stadion terbesar di dunia.

Seorang teman saya bercerita, beberapa saat yang lalu dia sempat menonton pertandingan sepak bola di SUGBK bersama seseorang berkebangsaan Inggris. Wisatawan tersebut sangat terkaget-kaget karena Indonesia memiliki stadion sebesar ini. Dia tidak henti-hentinya mengambil gambar SUGBK dengan HP nya.

Tapi apa yang saya lihat kemarin? Saya masuk stadion melalui tangga yang sangat gelap, tidak ada lampu sama sekali. Entah lupa dinyalakan atau lampunya mati. Lalu ketika saya sampai di lantai 2, di lantai, di tangga, di pegangan tangan tangga banyak sekali tahi burung yang sudah mengering. Belum lagi coret2an di sepanjang tembok. Sangat kotor dan kumuh!

Sesaat sebelum pertandingan berlangsung, seorang teman saya pergi ke kamar mandi untuk membuang air kecil. Ketika dia kembali, dia bercerita bahwa kamar mandi sangat-sangat kotor dan keran air tidak menyala. Saya sendiri sudah beberapa kali ke sini, tapi tidak pernah dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengunjungi kamar mandi karena sudah terbayang kondisi yang seperti itu. Ketika berjalan keluar untuk meninggalkan stadion, di lantai paling bawah, masih di dalam SUGBK, saya melihat genangan air dan sampah2 menumpuk di pinggir pagar.

Ternyata hal itu tidak hanya dilihat oleh saya. Seorang teman dari big-reds Indonesia berkomentar "SUGBK kok seperti ini! Udah berapa lama ya gak di pel?" Dan seorang lainnya menjawab, "Beginilah keadaan negara kita. Dan kita harus menerimanya."

Sungguh disayangkan ya, kita punya stadion sebagus dan sebesar itu tapi tidak dirawat. Kalau pun kita tidak bisa melakukan banyak hal untuk membuat SUGBK menjadi lebih baik, paling tidak kita tidak membuatnya menjadi lebih buruk!

Monday, September 5, 2011

can I called myself as a writer?


This is my first printed magazine article.
Not much, only one page and not on prestigious magazine.
But I am very proud of myself.
Hopefully there are other articles go after.

TA10

my leisure is my pleasure


Cookies and books, they accompanied me through my spare time.
I spend much more time to read a book than to watch a television.
I spend much more money to buy food than to buy clothes.
Sometime, everything just feels right when I have book in my right and cookies in my left.

01.52
September 4th, 2011
TA10

school time (repost)

Iya bener kalo gw dulu sering banget bolos kuliah.
Bener juga kalo gw sering tidur di kelas.
Bener banget kalo gw sering ada di kelas tapi sama sekali ga ngikutin kegiatan kelas.

Gw tau gw udah menyia-nyiakan kesempatan luar biasa itu. 
Kesempatan belajar di salah satu tempat paling bagus di negeri ini.
Tempat yang banyak didambain sama ribuan orang lain yang ga seberuntung gw.

Gw nyesel. 
Gw baru tahu betapa beruntungnya gw pas masa kuliah gw udah hampir selesai.
Pas gw udah ngelewatin ¾ bagian dari waktu yg gw punya.
Dan gw sangat memaksimalkan ¼ waktu itu. 

Oke gw ga 100% salah.
Kadang gw cabut kuliah karena gw melakukan kegiatan organisasi yg banyak ngasih gw pelajaran yg ga mungkin gw dapet di kelas.
Kadang gw cabut kuliah untuk tanding futsal atau basket, dan gw menghasilakn sesuatu di sini.

Tapi
Ga sedikit waktu yang gw buang buat main capsa apalagi truf,
sarapan nasi uduk Bu Karto padahal gw akan baik2 aja kalo makan abis jam kuliah,
ngobrol ngarol ngidul di kalam bahkan sampe malem,
atau sekedar jalan yg sebenernya bisa gw lakukan di selain jam kuliah.

Dan gw nangis sekarang. 
Nangis karena gw pengen banget sekolah.
Nangis karena untuk dapetin kesempatan sekolah ini gw harus berjuang mati-matian.
Tanpa garansi gw akan dapat kesempatan itu walau gw udah mati-matian.

Semua ini bikin gw marah banget. 
Marah sama orang yg punya kesempatan sekolah tapi ngebuang kesempatan itu,
orang yang bisa dengan gampangnya sekolah dimanapun yang dia mau tapi lebih milih ga masuk kelas buat main kartu,
orang yang tanpa rasa bersalah tidur dengan mulut mangap di depan dosen yang lagi ngajar. 

Iya, gw marah banget sama gw yang pernah ngebuang kesempatan yang ga semua orang punya.

August 3rd, 2010
Just a few days in the new office

Dari hati yang paling dalem (repost)

buat
Dia yang udah banyak banget memberikan toleransi dan pengertian ke gw
Dia yang menyisihkan waktu ditengah kesibukannya cuma untuk dengerin gw cerita
Dia yang udah peduli dengan menanyakan keadaan gw
Dia yang udah mau nerima telpon gw cuma buat gw marah-marahin
Dia yang memberi jalan keluar dr masalah gw
Dia yang selalu ada buat gw
Dia yang selalu mendukung gw dgn cara dia sendiri
Dia yang membuat gw tetep yakin kalo gw bisa menghadapi ini semua
Untuk mereka semua, I only have one hundred thanks for a tousand time.
*kalian semua harus tahu seberapa berartinya kalian buat gw…
muachmuach!!!

October 16th, 2008
ditulis ditengah segala macam kehebohan hidup gw