Kemarin saya habis berkunjung ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) untuk mendukung Timnas Indonesia bermain melawan Bahrain dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2014 Brazil. Sayang banyak kejadian mengecewakan hari itu. Tetapi di sini saya tidak akan membahas mengenai pertandingan kemarin tapi justru mengenai SUGBK.
SUGBK berkapasitas penonton sebesar 88.000, bahkan pada saat didirikan tahun 1960, kapasitas penontonnya adalah sekitar 100.000 penonton. Hal ini membuat SUGBK masuk sebagai salah satu stadion terbesar di dunia.
Seorang teman saya bercerita, beberapa saat yang lalu dia sempat menonton pertandingan sepak bola di SUGBK bersama seseorang berkebangsaan Inggris. Wisatawan tersebut sangat terkaget-kaget karena Indonesia memiliki stadion sebesar ini. Dia tidak henti-hentinya mengambil gambar SUGBK dengan HP nya.
Tapi apa yang saya lihat kemarin? Saya masuk stadion melalui tangga yang sangat gelap, tidak ada lampu sama sekali. Entah lupa dinyalakan atau lampunya mati. Lalu ketika saya sampai di lantai 2, di lantai, di tangga, di pegangan tangan tangga banyak sekali tahi burung yang sudah mengering. Belum lagi coret2an di sepanjang tembok. Sangat kotor dan kumuh!
Sesaat sebelum pertandingan berlangsung, seorang teman saya pergi ke kamar mandi untuk membuang air kecil. Ketika dia kembali, dia bercerita bahwa kamar mandi sangat-sangat kotor dan keran air tidak menyala. Saya sendiri sudah beberapa kali ke sini, tapi tidak pernah dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengunjungi kamar mandi karena sudah terbayang kondisi yang seperti itu. Ketika berjalan keluar untuk meninggalkan stadion, di lantai paling bawah, masih di dalam SUGBK, saya melihat genangan air dan sampah2 menumpuk di pinggir pagar.
Ternyata hal itu tidak hanya dilihat oleh saya. Seorang teman dari big-reds Indonesia berkomentar "SUGBK kok seperti ini! Udah berapa lama ya gak di pel?" Dan seorang lainnya menjawab, "Beginilah keadaan negara kita. Dan kita harus menerimanya."
Sungguh disayangkan ya, kita punya stadion sebagus dan sebesar itu tapi tidak dirawat. Kalau pun kita tidak bisa melakukan banyak hal untuk membuat SUGBK menjadi lebih baik, paling tidak kita tidak membuatnya menjadi lebih buruk!
No comments:
Post a Comment